Lingkungan Santo Odilo
A.
Sejarah
Lingkungan
Pembentukan
Lingkungan Santo Odilo adalah berawal dari perkembangan perumahan di daerah
Kecamatan Buduran khususnya di Desa Siwalanpanji dimana salah satunya adalah
Perumahan gading Fajar I. Jumlah umat Katolik di Lingkungan Santa Oda yang
merupakan cikal bakal Lingkungan Santo Odilo mengalami peningkatan terutama
karena masuknya pendatang yang tinggal dilingkungan Perumahan Gading Fajar I,
sehingga untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada umat di perumahan tersebut,
maka pada tahun 2000 dibentuk Lingkungan Santo Odilo dengan daerah pelayanan di
dalam Perumahan Gading Fajar I. Jumlah umat pada saat pembentukan awal sebanyak
58 umat, atau 17 KK. Dalam perkembangannya Lingkungan Santo Odilo mengalami
peningkatan jumlah umat dari tahun ke tahun dan hingga saat ini mencapai 121
umat atau 42 KK.
B. Daerah pelayanan
Batas
Utara : Desa Sidomulyo, Kec. Buduran (Lingk.
Santa Oda)
Batas
Selatan : Desa Kemiri, Kec.
Buduran (Lingk. Santa Oda)
Batas
Barat :
Desa Buduran, Kec. Buduran (Lingk.
Santa Oda)
Batas
Timur : Desa Siwalanpanji, Kec. Buduran (Lingk. Santa Oda)
C.
Perkembangan jumlah umat
Periode
|
2000-2003
|
2003-2006
|
2006-2009
|
2009-2012
|
Jumlah Umat
|
58
|
94
|
113
|
121
|
Jumlah KK
|
17
|
26
|
35
|
42
|
D.
Riwayat
Santo Pelindung
Meninggal Secara
alamiah pada tanggal 1 Januari 1049 di Souvigny, Perancis. Peninggalannya dibakar selama
masa Revolusi Prancis pada tahun 1793.
Dikanonisasikan Pada tahun 1063.
Santo Odilo adalah pelindung Terhadap penyakit kuning
dan jiwa-jiwa dalam Api Penyucian.
Simbol untuk penggambarannya adalah Kepala
biara Benediktin dengan tengkorak dan tulang bersilang di kakinya. Kepala biara sedang merayakan misa dengan Api Penyucian terbuka di sisinya.
Kepala biara seperti malaikat sedang melepaskan jiwa-jiwa dari Api Penyucian.
Pesta dirayakan pada tanggal 3 Januari dan 19 Januari (sebelumnya tanggal 2
Januari, di Clunny), serta di
Switzerland pada 6 Pebruari.
St. Odilo adalah seorang Abbot
(Kepala Biara) Cluny yang kelima, lahir pada tahun 962 dan meninggal pada
tanggal 1 Januari 1049. Dia adalah seorang keturunan bangsawan dari Auvergne,
putra dari Berald de Mercoeur dan Gerberga yang menjadi biarawati saat janda.
Odilo memasuki Biara Cluny yang terkenal di Prancis untuk mengikuti
panggilannya dengan menjadi seorang biarawan dari Ordo St. Benedictus di Seminari Santo
Julien di Brioude pada tahun 991. Ia mempunyai bakat kepemimpinan yang luar
biasa dalam organisasi sehingga Kepala Biara Cluny keempat, St. Majolus,
memilih Odilo sebagai wakilnya pada tahun 994.
Dibawah kepemimpinannya biara
mengalami perkembangan yang pesat hal ini terutama karena kelembutannya dan
jiwa sosial serta bakat dalam berorganisasi. Dia adalah seorang yang tekun
dalam doa dan matiraga, memiliki semangat dalam ketaatan akan panggilan ilahi
untuk hidup membiara. Dia mendorong semangat belajar di biaranya, dan
membimbing Radolphus Glaber seorang biarawan untuk menulis tentang sejarah
waktu. Ia membangun biara yang megah kemudian menindaklanjuti dengan
mereformasi biara-biara ordo Benediktin hingga menyebar ke Spanyol selama
kepemimpinan Kaisar Alphonse VI.
Odilo mempersiapkan jalan bagi
persatuan biara, dengan menjaga ketertiban serta disiplin kehidupan dalam
biara. Jumlah biara meningkat dari 37 menjadi 65, lima biara yang baru
didirikan dan 23 biara lainnya telah mengikuti gerakan reformasi. Beberapa
biara telah direformasi oleh biara Cluny, hingga sampai biara St. Vannes di
Lorraine daerah perbatasan Perancis-Jerman.
Karena jasa-jasanya dalam
reformasi biara, Odilo oleh Fulbert dari Chartres dijuluki sebagai
"Malaikat para biara". Dan
melalui hubungan dengan para paus, penguasa, dan uskup, kepemimpinananya di
biara Cluny menjadi terkenal. Dia telah sembilan kali berangkat ke Italia dan mengambil bagian dalam beberapa
sinode disana. Paus Yohanes XIX dan Paus Benedictus IX pernah menawarkan
kepadanya untuk menjadi Uskup Agung di Lyon, namun ia menolaknya.
Odilo meninggalkan warisan lain
yaitu sekitar tahun 1030 M ia
mulai praktek memperingati hari para
arwah di api penyucian setelah hari raya Semua Orang Kudus. Setelah vesper pada 1 November, bel dibunyikan dan doa
ofisi untuk para arwah didaraskan. Keesokan harinya, imam merayakan Misa Kudus
untuk jiwa-jiwa di Api Penyucian.
St. Odilo pada tahun 1048 mengeluarkan dekrit kepada
semua biara kongregasi di Cluny agar pada tanggal 2 Nopember merayakan “hari para arwah” (Omnium Defunctorum). Karena pengaruh kuat dari Biara
Cluny, maka tradisi ini segera menyebar ke biara-biara Benediktin lainnya
hingga ke seluruh Eropa, dan
akhirnya diadopsi secara universal dalam Gereja Latin.
Tradisi
biara Benediktin di Cluny kemudian diadopsi oleh imam Kartusian. Paus Sylvester
II menyetujuinya dan merekomendasikannya.
Tanggal 2 November ini dipilih supaya peringatan para
arwah tersebut bisa dilaksanakan berurutan (yakni 1 Nov untuk para kudus yang
sudah di Surga – Gereja Jaya/Church Triumphant, dan 2 Nov bagi para arwah di
Api Penyucian – Gereja Menderita/Church Penitent). Dan dengan demikian
mengekspresikan iman Kristen akan “persekutuan para kudus”.
St. Odilo menerima panggilan suci
dan menjabat sebagai Kepala Biara Clunny yang kelima selama 50 tahun dari tahun
999 sampai kematiannya pada tanggal 1 Januari 1049 di Biara Souvigny sekembali
dari salah satu kunjungannya ke banyak biara di Italia. Empatbelas tahun kemudian yaitu tahun 1063,
Odilo dikanonisasi menjadi Santo. Proses kanonisasi dilakukan oleh Peter
Damien, yang menulis sebuah sejarah hidup pendek berupa ringkasan dari karya
Jotsaldo yaitu salah seorang biarawan yang seringkali menemani St. Odilo dalam
setiap perjalanan kunjungannya.
Keutamaan
dan Teladan hidup Santo Odilo :
1.
Seorang yang mempunyai bakat
kepemimpinan yang luar biasa dalam organisasi
2.
Seorang yang lembut hati dan berjiwa
sosial
3.
Seorang yang tekun dalam doa dan
matiraga
4.
Seorang yang penuh semangat dalam
ketaatan akan panggilan ilahi untuk hidup membiara
5.
Seorang yang menjaga ketertiban
serta disiplin
6.
Mewariskan praktek peringatan bagi arwah di api
penyucian setelah hari raya Semua Orang Kudus
Santo Odilo :
Santo pelindung bagi jiwa-jiwa dalam api
penyucian
Santo
Odilo………, doakanlah kami.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar